JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi
<table style="height: 290px;" width="661"> <tbody> <tr> <td width="119">Nama Jurnal</td> <td width="12">:</td> <td width="481"><strong>JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA</strong></td> </tr> <tr> <td width="119">Singkatan</td> <td>:</td> <td width="481">JIPMI</td> </tr> <tr> <td width="119">e-ISSN</td> <td>:</td> <td width="481"><a href="https://drive.google.com/file/d/15j_rQExxHAjRVUVHjEY4Nv3LYxUAJeKS/view">ISSN 2829-5617</a></td> </tr> <tr> <td width="119">Frekuensi terbit</td> <td>:</td> <td width="481">4 kali setahun (Januari, April, Juli, Oktober)</td> </tr> <tr> <td width="119">DOI</td> <td>:</td> <td><a href="https://search.crossref.org/?q=2829-5617&sort=year&from_ui=yes">https://doi.org/10.26714/jipmi</a> (Crossref)</td> </tr> <tr> <td width="119">Editor in Chief</td> <td>:</td> <td width="481">Dr. Didik Sumanto, S.KM, M.Kes (Epid)</td> </tr> <tr> <td width="119">Penerbit</td> <td>:</td> <td width="481">Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang</td> </tr> <tr> <td width="119">Indeksasi</td> <td>:</td> <td width="481">[Sinta] <a href="https://scholar.google.com/citations?user=1v292QkAAAAJ&hl=en">[Google]</a> <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/25883">[Garuda]</a> <a href="https://journals.indexcopernicus.com/search/details?id=123275">[Copernicus]</a> <a href="https://search.crossref.org/?q=2829-5617&sort=year&from_ui=yes">[Crossref]</a> <a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&search_text=JIPMI%20Jurnal%20Inovasi%20dan%20Pengabdian%20Masyarakat%20Indonesia&search_type=kws&search_field=full_search">[Dimensions]</a> <a href="https://www.base-search.net/Search/Results?q=coll:ftjipmi&refid=dctableen">[Base]</a> <a href="http://journalseeker.researchbib.com/view/issn/2829-5617">[ResearchBib]</a> <a href="https://onesearch.id/Search/Results?widget=1&institution_id=7217">[OneSearch]</a> <a href="https://independent.academia.edu/JurnalInovasiPengabdianMasyarakatIndonesiaJIPMI">[Academia]</a> <a href="https://ascidatabase.com/masterjournallist.php?v=13493">[ASCI]</a> <a href="https://orcid.org/0009-0008-8598-8375">[Orcid]</a> <a href="https://www.oajif.com/jurnal-inovasi-dan-pengabdian-masyarakat-indonesia-2/?asl_highlight=2829&p_asid=1">[OAJIF]</a></td> </tr> </tbody> </table>Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarangid-IDJURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA2829-5617Cover
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/318
<p>.</p>
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-312024-01-313210.26714/jipmi.v3i1.318Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Palang Merah Remaja Sekolah Dasar dalam Deteksi Dini Gangguan Ketajaman Penglihatan Menggunakan Metode Hitung Jari dan E-Tumbling
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/297
<p><strong>Latar belakang:</strong> Sebanyak 33,3% siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Krapyak Kota Semarang mengalami gangguan ketajaman penglihatan. Oleh karena itu, diperlukan upaya deteksi dini gangguan ketajaman penglihatan. Kader Palang Merah Remaja (PMR) sekolah dapat diberdayakan untuk upaya deteksi dini. <strong>Tujuan:</strong> Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan mata serta ketrampilan deteksi dini gangguan ketajaman penglihatan pada kader PMR SDN Krapyak Kota Semarang. <strong>Metode:</strong> Sebanyak 22 kader PMR diberikan edukasi tentang materi kesehatan mata. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Adapun peningkatan ketrampilan deteksi dini gangguan ketajaman penglihatan dilaksanakan dengan melalui simulasi dan praktik metode hitung jari dan <em>e-tumbling</em>. <strong>Hasil:</strong> Rata-rata skor pengetahuan tentang kesehatan mata meningkat dari 50,90 ± 9,54 pada saat <em>pre-test</em> menjadi 87,87 ± 7,01 pada saat <em>post-test</em>. Rata-rata persentase N Gain pengetahuan peserta pelatihan sebesar 75,36 dan N Gain ketrampilan sebesar 65,15%. <strong>Kesimpulan:</strong> Pelatihan dalam pengabdian masyarakat ini sangat efektif meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam melakukan deteksi dini gangguan ketajaman penglihatan. Sekolah disarankan untuk memfasilitasi kader PMR sebagai pendidik sebaya untuk deteksi dini gangguang ketajaman penglihatan..</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> anak sekolah, deteksi dini, <em>e-tumbling</em>, hitung jari, ketajaman penglihatan</p> <p>__________________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background</strong>: As many as 33.3% of Krapyak State Elementary School (SES) students in Semarang City experience visual acuity problems. Therefore, early detection of visual acuity disorders is needed. School Youth Red Cross (PMR) cadres can be empowered for early detection efforts. <strong>Objective</strong>: This community service is carried out to increase knowledge about eye health and skills for early detection of visual acuity disorders among PMR cadres at SES Krapyak, Semarang City. <strong>Method</strong>: A total of 22 PMR cadres were given education about eye health material. Education is carried out using lectures, question and answer, and discussion methods. Meanwhile, improving skills for early detection of visual acuity disorders is carried out through simulation and practice of finger counting and e-tumbling methods.<strong> Results</strong>: The average knowledge score about eye health increased from 50.90 ± 9.54 on the pre-test to 87.87 ± 7.01 on the post-test. The average percentage of N Gain in knowledge for training participants was 75.36 and N Gain in skills was 65.15%. Conclusion: This community service training is very effective in increasing participants' knowledge and skills in carrying out early detection of visual acuity disorders. Schools are advised to facilitate PMR cadres as peer educators for the early detection of visual acuity disorders.</p> <p><strong>Keywords</strong>: early detection, e-tumbling, finger counting, visual acuity, school children</p>Dewi Sari RochmayaniOktaviani Cahyaningsih Irwan Budiono
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-252024-01-2532252910.26714/jipmi.v3i1.297Penyuluhan dan Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO - Rhesus Bagi Anak-Anak dan Pengelola Panti Asuhan Sonaf Maneka Kupang, Nusa Tenggara Timur
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/294
<p><strong>Latar belakang:</strong> Golongan darah merupakan informasi yang penting bagi setiap individu, karena menentukan berbagai aspek medis seseorang yang meliputi antara lain keperluan transfusi darah, transplantasi organ dan kehamilan. Keberhasilan dalam berbagai aspek medis tersebut sangat ditentukan oleh kecocokan golongan darah. Hasil survei pendahuluan menunjukkan bahwa Anak-anak dan pengelola Panti Asuhan Katolik Sonaf Maneka Kupang banyak yang belum mengetahui manfaat mengetahui golongan darah dan belum memiliki informasi tentang golongan darahnya masing-masing. <strong>Tujuan:</strong> memberikan pengetahuan kepada anak-anak dan pengelola panti Asuhan Sonaf Manek di Kupang tentang pentingnya mengetahui golongan darah dan memberikan informasi tentang golongan darahnya masing-masing. <strong>Metode:</strong> Penyuluhan dilakukan oleh tim mahasiswa dan dosen Universitas Muhammadiyah dalam skema Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dengan metode ceramah yang didukung penggunaan media poster. Evaluasi kegiatan penyuluhan dilakukan dengan kuesioner, sedangkan pemeriksaan golongan darah sistem ABO (A, B, AB dan O) dan Rhesus dilakukan secara langsung oleh mahasiswa Program Diploma Teknologi Laboratorium Medik. <strong>Hasil:</strong> Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan dengan media poster meningkatkan pemahaman peserta akan pentingnya pengetahuan tentang golongan darah. <strong>Kesimpulan:</strong> hasil pemeriksaan golongan darah menunjukkan bahwa anak-anak dan pengelola panti asuhan yang bergolongan darah A, B, AB, O berturut-turut 23, 43, 7, dan 27% serta seluruhnya memiliki golongan darah Rhesus Positif (Rh+).</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> media poster, panti asuhan, pemeriksaan golongan darah, pembangunan kesehatan masyarakat desa</p> <p>_______________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background:</strong> Blood type is important information for every individual, as it determines various aspects of a person's medical such as the need for blood transfusions, organ transplants, and pregnancy. The compatibility of blood types largely determines success in various medical aspects. The preliminary survey results show that many children and tenants at the Sonaf Maneka Catholic Orphanage in Kupang did not know the benefits of knowing their blood type and did not yet have information about their respective blood groups. <strong>Objective:</strong> to provide knowledge to the children of the Sonaf Maneka Orphanage at Kupang about the importance of knowing their blood type and providing information about their respective blood groups. <strong>Method:</strong> Counseling was carried out by a team of students and lecturers of Muhammadiyah University in the Village Community Health Development (PKMD) scheme with the lecture method supported by media posters. Evaluation of activities carried out by questionnaires, ABO, and Rhesus system blood group examinations were carried out directly by students of the Diploma Program of Medical Laboratory Technology. <strong>Result:</strong> Results of the analysis showed that the outreach activities with posters increased participants' understanding of the importance of knowledge about blood groups. <strong>Conclusion:</strong> the results of the blood group examination showed that orphanage tenants with blood types A, B, AB, and O were 23, 43, 7, and 27% respectively and all were Rh-Positive (Rh+).</p> <p><strong>Keywords</strong>: poster media, orphanage children, counseling, blood type test, village community health development</p>Susan Hasanah MusaSiti MutmainnahBio Putri AyantiOkta Yosiana DewiAditya Rahman ErnantoAyu Rahmawati SultistyaningtyasStalis Norma EthicaMuhammad Ardi Afriansyah
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-242024-01-2432141910.26714/jipmi.v3i1.294Skrining dan Pemeriksaan Mata pada Sivitas Akademika dan Warga di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Semarang
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/291
<p><strong>Latar belakang:</strong> Gangguan penglihatan merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat penting karena dapat menyebabkan kebutaan. Dua penyebab utama tersebut adalah kelainan refraksi yang tidak terkoreksi dan katarak yang tidak dioperasi. Diagnosis dini dan pengobatan akurat adalah satu-satunya metode untuk mencegah gangguan penglihatan.<strong> Tujuan:</strong> untuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan dengan pemeriksaan mata. <strong>Metode:</strong> Sasaran kegiatan ini adalah sivitas akademika serta warga sekitar kampus UNIMUS. Pemeriksaan tajam penglihatan dengan Snellen chart dilakukan oleh dokter umum dan dokter muda, dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjut dengan slit lamp dan konsultasi gratis dengan dokter spesialis mata. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien mendapatkan obat maupun rekomendasi sesuai diagnosis. <strong>Hasil:</strong> Kegiatan ini diikuti oleh 88 peserta. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagian besar peserta berusia 20-29 tahun dan memiliki kelainan mata miopi, presbiopi, dry eyes dan astenopia. <strong>Kesimpulan:</strong> Mayoritas kelainan mata yang dikeluhkan salah satu penyebabnya yaitu perilaku penggunaan gadget. Perlu dilakukan edukasi terkait perilaku sehat penggunaan gadget serta senam mata.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> deteksi dini, gangguan penglihatan, kebutaan, kelainan refraksi</p> <p>____________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background:</strong> Visual impairment is a very important public health problem because it can cause blindness. The two main causes are uncorrected refractive errors and unoperated cataracts. Early diagnosis and accurate treatment are the only methods to prevent visual impairment. <strong>Objective:</strong> To carry out early detection of visual impairment by eye examination. <strong>Method:</strong> The target of this activity is residents around the UNIMUS campus. Visual acuity examination with a Snellen chart is carried out by general practitioners and junior doctors, followed by further examination with a slit lamp and free consultation with an ophthalmologist. After the examination, the patient receives medication and recommendations according to the complaint. <strong>Result:</strong> This activity was attended by 88 participants. Based on the results of the examination, most of the participants were aged 20-29 years and had myopia, presbyopia, dry eyes, and asthenopia. <strong>Conclusion:</strong> The majority of eye disorders that are complained of are caused by the behavior of using gadgets. Education needs to be carried out regarding healthy behavior in using gadgets and eye exercises.</p> <p><strong>Keywords</strong>: early detection, visual impairment, blindness, refractive errors</p>Wahju Ratna MartiningsihSwasty SwastyAndra NovitasariIka Dyah Kurniati
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-232024-01-233291310.26714/jipmi.v3i1.291 Transformasi Digital dalam Pengembangan Desa Melalui Pembuatan Website Sebagai Jembatan Informasi dan Komunikasi
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/289
<p><strong>Latar belakang:</strong> Perkembangan teknologi masih belum merata di Indonesia. Daerah pedesaan termasuk yang masih terpinggirkan belum semua merasakan transformasi digital seperti yang terjadi di kota besar. Kesenjangan ini menyebabkan akses terhadap informasi dan komunikasi menjadi terbatas bagi masyarakat desa. <strong>Tujuan:</strong> Memberikan akses yang merata terhadap informasi yang dibutuhkan, mulai dari layanan publik hingga informasi tentang pengembangan ekonomi, edukasi, dan kesehatan. Selain itu, <em>website </em>ini juga berperan penting dalam membangun komunikasi yang lebih efektif antara warga. <strong>Metode: </strong>Tim pengabdian mencari informasi tentang latar belakang, permasalahan dan sumber daya yang ada. Tim memberikan saran pembuatan <em>website </em>untuk membangun komunikasi dan memberikan akses informasi kepada masyarakat Desa Sajen. <strong>Hasil:</strong> Dengan pembuatan <em>Website </em>desa menghasilkan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan memberdayakan masyarakat. Melalui <em>website </em>ini, akses informasi menjadi lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat desa, memungkinkan mereka untuk mengakses informasi terkini tentang layanan publik, peluang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan aspek penting lainnya yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. <strong>Kesimpulan:</strong> Pembuatan <em>website </em>desa membuka peluang besar dalam meratakan akses informasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Setelah itu diharapkan kepada karang taruna desa untuk terus mengembangkan <em>website </em>yang telah dibuat dengan menyisipkan teknologi-teknologi yang akan berkembang diera yang akan datang.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> informasi, teknologi, website</p> <p>______________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background</strong>: In Indonesia, technological development can still be said to be uneven, and often rural areas or villages are still marginalized from the digital transformation taking place in big cities. This gap causes access to information and communication to be limited for village communities. <strong>Objective</strong>: Provide equitable access to needed information, ranging from public services to information about economic development, education and health. Apart from that, this <em>website </em>also plays an important role in building more effective communication between residents. <strong>Method</strong>: Through interviews with Sajen Village officers and youth organizations. The service team seeks information about background, problems and existing resources. The team provided suggestions for creating a <em>website </em>to build communication and provide access to information to the people of Sajen Village. <strong>Result</strong>: Creating a village <em>website </em>produced a significant impact in improving the quality of life and empowering the community. Through this website, access to information becomes more equitable for all levels of village society, allowing them to access the latest information about public services, economic opportunities, education, health, and other important aspects that influence daily life. <strong>Conclusion</strong>: Creating a village <em>website </em>opens up great opportunities to equalize access to information and improve the quality of life of the community. After that, it is hoped that the village youth organization will continue to develop the <em>website </em>that has been created by incorporating technologies that will develop in the future.</p> <p><strong>Keywords</strong>: information, technology, website</p>Santoso Bayu HernandaSugeng SetyabudiFloresta Andriano DHRevica Tauriza AlfianeAditya Aprodicto BImron Abdul RBrivan Ardhandy SRafi Danendra AdiatmaMohammad Aulia RiftiaarrafiYekti Condro Winursito
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-04-302024-04-30321619Peningkatan Ketrampilan dalam Pembuatan Eco-print Bagi Ibu-Ibu Anggota Gapoktan Mekar Makmur dan PIKK Maratushsholihah Kelurahan Krapyak Semarang
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/286
<p><strong>Latar Belakang:</strong> Pembuatan kain batik <em>eco-print</em> menggunakan pewarna dan motifnya berasal dari berbagai bentuk daun, batang, dan akar dari tanaman alami. Motif batik dengan berbagai warna menarik dan terkesan berbeda karena polanya yang unik dan nilai jualnya yang tinggi. Sebagai mitra adalah Gapoktan Mekar Makmur di kelurahan Krapyak Semarang. <strong>Tujuan</strong><strong>: </strong>untuk meningkatkan pengetahuan dan mengetahui cara managemen usaha, mengetahui cara pemasaran hasil produksi serta dapat meningkatkan pendapatan. <strong>Metode: </strong>Desain pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode ceramah tentang tahapan dalam pembuatan batik eco-print, managemen usaha dan praktek pembuatan batik <em>eco-print</em>. Tes dilakukan sebelum dan setelah kegiatan, sehingga diperoleh peningkatan pengetahuan. Pengabdian masyarakat ini mendukung tujuan indikator kinerja utama yaitu dosen untuk mengajar di luar kampus dan menerapkan temuan penelitiannya di masyarakat. Mahasiwa mendapatkan pengalaman belajar di masyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan mereka dari kampus ke masyarakat. <strong>Hasil:</strong> Kegiatan pembuatan <em>eco-print</em> pada tanggal 1 Oktober 2023 di Balai RW6 dengan jumlah peserta 19 orang, meliputi anggota Gapoktan dan PIKK Maratushsholihah. Nilai rata-rata responden sebelum pelatihan adalah 63,16 dan setelah pelatihan 94,21. <strong>Kesimpulan:</strong> Kegiatan pengabdian masyarakat tentang <em>eco-print</em> dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta dapat meningkatkan pendapatan anggota Gapoktan dan PIKK Maratushsholihah. Kegiatan ini direkomendasikan dilanjutkan untuk keberlangsungan program PKM.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> gapoktan, pelatihan eco-print, PIKK Maratushsholihah</p> <p>_____________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background</strong><strong>:</strong> Making eco-print batik cloth uses dyes and motifs derived from various forms of leaves, stems, and roots from natural plants. Batik motifs with various colors are attractive and seem different because of their unique patterns and high selling value. As a partner is Gapoktan Mekar Makmur in the Krapyak sub-district, Semarang. <strong>Objective</strong>: To increase knowledge and know how to manage a business, know how to market production, and increase income. <strong>Method:</strong> The community service design uses a lecture method about the stages of making eco-print batik, business management, and the practice of making eco-print batik. Tests are carried out before and after the activity so that increased knowledge is obtained. This community service supports the goal of the main performance indicator, namely lecturers to teach outside campus and apply their research findings in the community. Students gain learning experience in the community and can apply their knowledge from campus to the community. <strong>Result:</strong> Eco-print-making activity on October 1 2023 at Balai RW6 with 19 participants including members of Gapoktan and PIKK Maratushsholihah. The average score of respondents before the training was 63.16 and after the training 94.21. <strong>Conclusion:</strong> Community service activities regarding eco-print can increase knowledge and skills and can increase income. It is recommended that this activity be continued for the sustainability of the PKM program.</p> <p><strong>Keywords</strong>: gapoktan, eco-print training, PIKK Maratushsholihah</p>Endang Tri Wahyuni MaharaniDewi Rokhmatul AdhimahMoch. Rizky FebriansyahTriyono TriyonoYumi SazuanaSintia SariAnnisa Nurul HikmahNovia Eka PramestiAna Hidayati Mukaromah
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-312024-01-3132505410.26714/jipmi.v3i1.286Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue Melalui Pelatihan Kader Jumantik dan Kegiatan Bersih Desa di Dusun Tambakrejo
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/278
<p><strong>Latar Belakang: </strong>Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Demam berdarah dengue menjadi masalah yang erat kaitannya dengan masalah perilaku. Tingkat pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat memegang peranan penting dalam pencegahan dan penurunan kasus DBD. <strong>Tujuan</strong><strong>: </strong>Menurunkan angka kesakitan DBD melalui upaya pelatihan kader jumantik dan kegiatan bersih desa. <strong>Metode</strong><strong>: </strong>Deskriptif observational yang dilakukan pada Januari-Februari tahun 2023. Populasi yaitu seluruh warga yang ada di Dusun Tambakrejo yaitu sebanyak 288 warga. Perhitungan sampel menggunakan rumus <em>slovin </em>dengan hasil sebesar 220 warga Dusun Tambakrejo. Metode pengambilan sampel menggunakan <em>random sampling</em>. <strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Berdasarkan data yang ditemukan dilapangan terdapat 5 masalah kesehatan yang sering terjadi meliputi hipertensi (15,5 %), DBD (4,5%), stroke (3,2%), ISPA (2,3%), dan gastritis (1,4%). Kegiatan pembentukan kader dihasilkan 11 kader yang merupakan perwakilan dari masing-masing RT. Kegiatan yang kedua yaitu kegiatan bersih desa yang diikuti oleh seluruh warga. <strong>Kesimpulan: </strong>Sebelum dan sesudah diberikan pelatihan penyampaian materi kepada kader jumantik diketahui bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan sebesar (81.8%).</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> demam berdarah dengue, kader jumantik, pelatihan</p> <p>___________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background</strong><strong>: </strong>Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus infection which is still a public health problem in Indonesia. Dengue hemorrhagic fever is a problem that is closely related to behavioral problems. The level of knowledge and behavioral attitudes of the community play an important role in preventing and reducing dengue cases. <strong>Objective</strong><strong>: </strong>Reducing DHF morbidity rates through Health Volunteer training and village clean-up activities. <strong>Method: </strong>Descriptive observational conducted in January-February 2023. The population is all residents in Tambakrejo Village, namely 288 residents. Sample calculations used the Slovin formula with results of 220 residents of Tambakrejo Village. The sampling method uses random sampling. <strong>Result: </strong>Based on data found in the field, 5 health problems often occur, including hypertension (15.5%), dengue fever (4.5%), stroke (3.2%), ISPA (2.3%), and gastritis (1, 4%). The activity to form health volunteers produced 11 volunteers who were representatives from each residence. The second activity is a village cleanup activity which is participated in by all residents.. <strong>Conclusion: </strong>Before and after being given training in delivering material to Jumantik health volunteers, it was found that there was an increase in the level of knowledge by (81.8%).</p> <p><strong>Keywords</strong>: dengue hemorrhagic fever, jumantik volunteer, training</p>Baatsani Febrianti SalimDevara Satria Kartika YudhaFatma Auliya MusdalifahIsti IrmawatiLana Isbatur RifqohMaya Fifit PutrisariPreedes Dwiani NurafifahRina AgustianiRizal Dona Pradana PutraSalisah NurjanahTika LestariWilla Avdinta IstiqomahIsmi Elya Wirdati
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-312024-01-3132363910.26714/jipmi.v3i1.278Peningkatan Kondisi Fisik Atlet Bola Basket PPLOP Jawa Tengah
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/274
<p><strong>Latar belakang:</strong> salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi adalah kondisi fisik, terutama daya tahan. Kondisi fisik daya tahan atlet bola basket PPLOP Jawa Tengah, 10 atlet masuk dalam kategori rata rata dan 2 atlet masuk dalam kategori diatas rata rata. <strong>Tujuan:</strong> program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan daya tahan sehingga atlet tidak mudah mengalami kelelahan, mampu menampilkan penampilan terbaik, mampu menggunakan seluruh teknik yang dimiliki dan mampu menjalankan strategi yang diberikan dengan baik. <strong>Metode:</strong> metode dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan peningkatan daya tahan menggunakan metode <em>continuous training</em>. <strong>Hasil:</strong> hasil dalam pengabdian kepada masyarakat ini terdapat rata rata peningkatan VO2Max sebesar 4,0%. Peningkatan terendah sebesar 0,6% dan peningkatan tertinggi sebesar 6,8%. <strong>Kesimpulan:</strong> latihan <em>continous training</em> terbukti mampu meningkatkan daya tahan atlet PPLOP Jawa Tengah, latihan <em>continuous training</em> dapat dijadikan referensi latihan untuk peningkatan daya tahan.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> bola basket, <em>continuous training</em>, daya tahan, VO2 max</p> <p>_____________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background</strong><strong>:</strong> one of the factors that influences achievement is physical condition, especially endurance. The physical condition of endurance of PPLOP Central Java basketball athletes, 10 athletes are in the average category and 2 athletes are in the above average category. <strong>Objective:</strong> This community service program aims to increase endurance so that athletes do not experience fatigue easily, can display their best performance, can use all the techniques they have, and can carry out the strategies given well. <strong>Method:</strong> The method of community service is to provide training to increase endurance using the continuous training method. <strong>Result:</strong> The results of this community service showed an average increase in VO2 max of 4.0%. The lowest increase was 0.6% and the highest increase was 6.8%. <strong>Conclusion:</strong> continuous training has been proven to be able to increase the endurance of Central Java PPLOP athletes, continuous training can be used as a reference for training to increase endurance.</p> <p><strong>Keywords</strong>: basketball, continuous training, endurance, VO2 max</p>Ahad Agafian DhuhaAndre YogaswaraMuhammad MuhibbiAgung WidodoSayid Fariz Bin Seh Abubakar
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-312024-01-3132555710.26714/jipmi.v3i1.274Pengelolaan Potensi Desa Wisata: Integrasi Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap Masyarakat Indrokilo Desa Lerep
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/231
<p><strong>Latar belakang:</strong> Desa Lerep sudah dimanfaatkan sebagai tempat pariwitasata, salah satu potensi desa lerep lainnya yaitu Curug Indrokilo yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan masih memerlukan perbaikan dan pengelolaan untuk dijadikan sebagai tempat pariwisata yang menarik untuk dikunjungi. Menurut Perangkat desa Lerep bahwa Pandemi Covid 19 selama 3 tahun membuat pengelolaan wisata terhenti. Tidak terawatnya Curug Indrakilo (jalan rusak, sampah menggunung), rendahnya pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan wisata menjadikan wisata tersebut mati suri. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Sarana prasarana yang dibutuhkan seperti batas pengaman, tempat beristirahat dan juga warung untuk sekedar minum atau makan. <strong>Tujuan:</strong> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi integrasi pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk meningkatkan kualitas desa wisata lerep di Dusun Indrokilo.<strong> Metode:</strong> Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara<strong>. Hasil:</strong> Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya potensi intergrasi yang dapat dibangun yaitu kearifan lokal yang ada di Indrokilo Desa Lerep mampu dikembangkan menjadi desa wisata dengan memanfaatkan potensi yang ada desa berupa potensi alam dan potensi budaya. <strong>Kesimpulan</strong><strong>:</strong> Integrasi pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat Indrokilo Desa Lerep menjadi pendukung utama suksesnya pembangunan pariwisata.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> desa wisata, integrasi, kearifan lokal, pengelolaan</p> <p>______________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background</strong>: Lerep Village has been used as a tourist place, one of the other potential Lerep villages is Curug Indrokilo which has not been utilized optimally and still needs improvement and management to be used as an attractive tourist place to visit. According to the Lerep village apparatus, the Covid-19 pandemic for 3 years has brought tourism management to a halt. The unmaintained Curug Indrakilo (damaged roads, mountain garbage), and low knowledge, attitudes, and skills of the community in tourism management make the tourism suspended animation. Inadequate facilities and infrastructure. Infrastructure facilities are needed such as safety limits, resting places, and also stalls to just drink or eat. <strong>Objective</strong>: This study aims to determine the potential integration of knowledge, skills, and attitudes to improve the quality of the Lerep tourism village in Indrokilo hamlet. <strong>Method</strong>: The method used in this study is qualitative descriptive with data collection techniques in the form of observation, documentation, and interviews. <strong>Result</strong>: The results obtained from this study are the potential for integration that can be built, namely local wisdom in Indrokilo Lerep Village can be developed into a tourist village by utilizing the existing potential of the village in the form of natural potential and cultural potential. <strong>Conclusion</strong>: The integration of knowledge, skills, and attitudes of the Indrokilo community of Lerep Village is the main support for the success of tourism development.</p> <p><strong>Keywords</strong>: tourism village, integration, local wisdom, management</p>Fitria Fatichatul HidayahEko YuliyantoLizza NurdianaSalmah Salmah
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-312024-01-3132586410.26714/jipmi.v3i1.231Sosialisasi dan Edukasi Anemia pada Kelompok Wanita Desa Cikidang, Cilongok, Banyumas
http://429005.jxltd.asia/index.php/jipmi/article/view/230
<p><strong>Latar Belakang :</strong> Anemia merupakan penyakit multifaktorial. Penyebab anemia bisa disebabkan oleh faktor gizi (zat besi, asam folat dan vitamin B12) dan faktor non gizi seperti genetik (anemia sel sabit dan talasemia), autoimun (anemia hemolitik) malabsorpsi (akloridria), penyakit kronis seperti (kanker), infeksi (malaria) dan faktor sosio-demografis. Di antara banyak penyebab yang berbeda, kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia paling sering, terutama pada wanita usia subur seperti remaja dan ibu hamil. Anemia pada wanita usia subur (WUS) bukan suatu problem yang langka di seluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang. Wanita yang masih mengalami menstruasi, hamil, dan melahirkan secara alami sepanjang hidupnya, sehingga berisiko tinggi mengalami anemia. Pada penelusuran pertama diperoleh data 2 kematian wanita usia subur pada bulan April 2023 yang disebabkan oleh riwayat anemia yang tidak diketahui sebelumnya, hal ini menunjukkan rendahnya pengetahuan tentang anemia di Desa Cikidang. <strong>Tujuan:</strong> Kegiatan pendidikan kesehatan tentang anemia bertujuan untuk membantu masyarakat untuk tentang anemia. <strong>Metode:</strong> Edukasi digunakan sebagai metode kegiatan pengabdian ini. Evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah kegiaatan Edukasi. <strong>Hasil:</strong> Hasil pengabdian kegiatan menunjukkan rerata skor <em>pre-test</em> sebesar 56% dan <em>post-test</em> sebesar 83% . Dari hasil tersebut terdapat peningkatan rata-rata skor sebesar 27% tingkat pengetahuan tentang anemia pada kelompok wanita di desa Cikidang. <strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang anemia setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dan pemberian edukasi tentang anemia serta olahan makanan bergizi berbahan baku bayam merah dalam pencegahan anemia pada kelompok wanita desa Cikidang.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> anemia, cikidang, pengetahuan, wanita</p> <p>_________________________________________________________________________________________</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p><strong>Background</strong><strong>:</strong> Anemia is a multifactorial disease, the causes of anemia can be caused by nutritional factors (iron, folic acid, and vitamin B12) and non-nutritional factors such as genetics (sickle cell anemia and thalassemia), autoimmune (hemolytic anemia), malabsorption (achlorhydria), chronic diseases such as (cancer), infections (malaria) and socio-demographic factors. Among the many different causes, iron deficiency causes anemia most often, especially in women of childbearing age such as teenagers and pregnant women. Anemia in women of childbearing age is not a rare problem throughout the world, both in developed and developing countries. Women who still menstruate, get pregnant and give birth naturally throughout their lives are at high risk of experiencing anemia. In the first search, data was obtained on 2 deaths of women of childbearing age in April 2023 which turned out to be caused by a previously unknown history of anemia. This shows the low level of knowledge about anemia in Cikidang Village. <strong>Objective:</strong> Health education activities about anemia aim to help people understand what anemia. <strong>Method: E</strong>ducation is used as a method for this service activity. Evaluation of activities using a questionnaire given before and after educational activities. <strong>Result:</strong> The results of the activity showed that there was an average pre-test score of 56% and a post-test of 83%. From these results, there was an increase in the average score of 27% in the level of knowledge about anemia in the group of women in Cikidang village. <strong>Conclusion:</strong> There was an increase in participants' knowledge about anemia after health education and providing education about anemia as well as nutritious food preparations made from red spinach in preventing anemia in the women's group in Cikidang village.</p> <p><strong>Keywords</strong>: poster anemia, cikidang, knowledge, women</p>Amanda Eka SaputriNi’matussifa Eva RianiLia Nurul NatashaDea NovitaNurul Rokhmah WatiMuhammad Najib Humamul KhaqGayuh Lintang PangestuYoga Prasetyo UtomoRirin Dwi RahmawatiShevia Nur’aini HerlanggieSri Suparti
Hak Cipta (c) 2024 JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-01-252024-01-2532202410.26714/jipmi.v3i1.230